Aku kira ujian hari ini bakalan tidak ada
masalah. Matakuliah elemen mesin, tepat sehari setelah mata kulia keramik.
Waktu yang ada hanya satu hari jedanya, namun sebelumnya aku sempat membaca materi
sebelum ujian, jadi kupikir tidak serasa seperti belum tahu apa-apa.
Sebenarnya
materinya tidak bisa dibilang sedikit, mencakup tiga buah elemen yaitu gear
(roda gigi), spring (pegas) dan rem.
Meskipun
demikian, karena sudah yakin bahwa soal yang akan keluar adalah hitungan. Yang
kulakukan hanya membaca sekilas bagian teori dan menghafalkan dengan serius di
bagian rumus-rumusnya. Bahkan sebelum masuk ke kelas, aku mencoret-coret buku
tulisku sebagai latihan bahwa aku benar-benar menghafalnya.
Dan
seperti yang kuduga, soal yang keluar materinya tentang rumus yang yakin sudah
kuhafal. Kutuliskan rumus itu di lembar soal untuk kukerjakan kemudian. Waktu telah
menunjukan pukul 9 dan kurasa semua soal-soal telah kukerjakan dengan tuntas.
Daripada bergegas keluar kelas, kubolak-balik lagi
kertas jawaban. Dan kudapati ada kesalahan notasi di soal nomor dua. Kesalahan
fatal karena menyangkut semua jawaban-jawaban selanjutnya. Intinya pada bagian
itu salah, kebawahnya juga bakal salah semua.
Maka
di kertas ujian aku menuliskan kata maaf jawaban nomor dua saya ulang dari awal
(tidak punya tipe x, dan gak enak kalau corat coretan di lembar jawab).
***
Singkat
cerita, aku mengerjakan ulang nomor dua, namun tiba-tiba aku ragu akan rumus
yang sudah kutuliskan di lembar soal ketika masuk ke ruang kelas awal tadi. Aku
ragu dengan apa adakah phi di rumus tersebut. Di lembar soal tidak ada, namun
yang kuyakini justru ‘harusnya’ ada.
Aku
selesai ujian.
***
Rumus
yang benar adalah rumus yang tidak memakai phi. Dan kau tahu artinya apa?
Semua
jawaban di bawahnya fix salah besar.
Runtuh
sudah.
Dia Maha Romantis, pagi ini aku
hanya bisa mengatakan Dia Maha Romantis.
Pelajaran yang begitu lembut dan
berharga.
30 Desember
2015
Paska ujian Elemen Mesin 2
0 komentar:
Posting Komentar