Hilal, apa kabar?
Rasanya aneh sekali ya kalau
kutanyakan kabarmu. Setelah hari itu aku mulai berpikir untuk mengobrol juga
denganmu. Meski tidak lewat lisan, tapi lewat tulisan. Hari itu aku ingin mulai
bercerita banyak kepadamu? Kau tidak keberatan bukan?
Sudah hampir satu bulan aku tidak
menyapamu, dan malam ini aku datang untuk bercerita tentang suatu hal, Hil.
Aku Mulai Terbiasa.
Mulai terbiasa tidak makan? Yang ini
tidak mungkin. Terbiasa untuk mengurangi nasi? Bisa jadi, tapi intensitasnya
jadi lebih sering meski sedikit-sedikit. Maka tak heran kalau badan ini masih
tetap saja bulat. Tai gapapa kan? Katamu yang penting sehat -_-
Hil.
Ketika kau bersuara namun tak
didengar, apa yang kau rasa? Ketika kau bertanya namun tak ada yang menjawab.
Apa yang akan kau lakukan? Dan ketika kau bilang sesuatu dan tak ada yang
merespon apakah kau akan bersedih.
Aku ingin tahu, bagaimana bila kau
dalam posisi tak didengar, tak dijawab dan tak di respon dalam suatu kelompok. Untung
sekali dulu tak pernah kau kenal yang namanya dunia maya. Dunia yang terasa
begitu berisik meskipun tak ada gelombang suara yang bergerak. Dunia dimana
kita merasa punya banyak teman, namun kenyataannya kita duduk sendirian sambil
memegang hp dengan kedua tangan.
Tertawa, tanpa ada lawan bicara.
Maksudku benar-benar bicara. Bukan berbicara dengan jari.
Hil.
Pada mulanya tidak begitu
mengenakkan ketika kita bersuara, namun tak ada telinga yang menangkap. Aku
kadang sedih hil, kadang juga merasa ada manusia-manusia supel abis dan aku
tidak.
Hil.
Aku salah, dan aku tahu aku salah.
Aku memang tidak sesupel mereka. Manusia biasa yang sekarang justru ingin
bercerita banyak denganmu melaui tulisan. Aku tidak sepopuler dirinya. Yang kutahu,
bahwa diri ku dan dirinya masing masing berbeda.
Hil.
Aku sudah terbiasa.
Dan aku tidak akan memposting apa
apa lagi di sana.
***
Apa yang akan kau lakukan jika diposisiku
sekarang, Hil?
Di sini begitu ramai dengan pemira, dan tak ada
respon terkait buku. Mungkin memang anakmu ini selalu di jalan sendirian.
Jangan berekspektasi jika tidak ingin kecewa, :) tapi memang sulit untuk tidak mengharap jawaban ketika bertanya. haha ...
BalasHapusTapi seketika kita tidak mengharap jawaban ketika bertanya, jawaban akan datang dalam bentuk lain.
Kita tahu, kita punya Allah :" (edisi sok bijak, haha)
Semangat irkham!
memang kudunya aku belajar untuk tidak berkespekstasi ya, mungkin hidupku akan jadi lebih sedikit kecewa sama orang :"
Hapusmakasih tyaniii
Hapusbuktinya ada yg beli buku Irkham, haha tetap semangat Kham. Mungkin chatnya gak kebaca karena terlalu banyak chat.
BalasHapusbukan itu dev, yang buku untuk Alor :3
HapusDevi salah paham :3
Hapuskalau kata orang sih pintar-pintar kita berperasangka kham, hehe
BalasHapus