Sabtu, 22 September 2018

Lingkaran Setan


Lingkaran Setan

Anda merasa cemas ketika harus menghadapi seseorang dalam kehidupan Anda. Kecemasan tersebut membuat Anda tidak berdaya dan mulai bertanya mengapa Anda bisa begitu cemas. Sekarang, Anda mulai cemas karena menjadi cemas. Oh tidak! Kecemasan itu berlipat ganda! Sekarang Anda cemas tentang kecemasan Anda, yang menyebabkan lebih cemas. Cepat, whiskey… mana whiskey?

Anda gampang kesal terhadap hal paling bodoh tanpa tahu alasannya. Dan fakta bahwa Anda mudah sekali marah membuat Anda semakin sering marah. Dan kemudian, ketika mulai reda, Anda menyadari bahwa selalu marah-marah membuat Anda menjadi seseorang yang berpikiran dangkal dan kejam, dan anda benci akan hal itu; Anda sangat membencinya sehingga Anda marah pada diri sendiri. Sekarang lihat diri Anda: Anda marah pada diri Anda yang marah-marah karena mudah marah. Ah, persetanlah! Mana dinding, rasakan tinjuku!

Atau Anda begitu khawatir tidak bisa selalu melakukan hal dengan benar sehingga Anda menjadi khawatir betapa besar kekhawatiran Anda. Atau Anda merasa begitu bersalah atas setiap kesalahan yang Anda buat sehingga Anda mula merasa bersalah tentang betapa bersalahnya Anda. Atau Anda sedih dan kesepian begitu sering sehingga membuat Anda bahkan lebih sedih dan kesepian hanya karena memikirkannya.

Selamat datang di Lingkaran Setan. Anda bisa mengalaminya beberapa kali atau lebih. Mungkin sekarang Anda sedang mengalaminya: “Tuhan, saya berada dalam Lingkaran Setan-saya seorang pecundang karena mengalaminya. Saya harus berhenti. Oh Tuhan, saya merasa seperti seorang pecundang karena menyebut diri saya seorang pecundang. Saya harus berhenti memanggil diri saya seorang pecundang. Aduuh, kurang asem! Kenapa saya malah mengucapkannya lagi! Nah, ‘kan? Saya sungguh pecundang! Argh!