Selasa, 15 Desember 2015

Teman Menyebalkan


               
                Dalam suatu waktu, kita pasti pernah bertemu dengan kawan-kawan yang tampak menyebalkan. Bukankah memang demikian tapi ya, tidak selalu teman yang ada di sekitar kita menyenangkan. Sama seperti pagi begitu cerah bukan jaminan bahwa di sore hari langit akan terang benderang,

                Pagi tadi padahal langit lumayan cerah, namun sorenya Guntur dan kilat tampak menyambar-nyambar. Bahkan di bawah atap pun dinding dan genteng terasa turut bergetar. Sampai beberapa detik kemudian  terasa hp ku juga ikutan bergetar. Kukira hanya efek dari Guntur yang menggelegar, tapi ternyata hp itu menyala dan menampilkan gambar amplop di bagian wallpaper. Sebuah pesan masuk dari seorang kawan.

                “Kalau jadi cetak, irkham minta satu ya”
                “Nggak boleh. Haha”
                “Kok nyebelin sekali kau sekarang :3”
                “Haha, aku anggap itu pujian.

                Dan percakapan-percakapan selanjutnya via sms. Detik itu juga aku membayangan kalau di masa depan aku harap ada handphone yang mampu mengeluarkan tanganku dari layarnya. Mungkin perlu di punch dengan pukulan serius oleh saitama-sensei (akhir-akhir ini selain sebel sama orang ini, juga ngfans sama anime one punch man).

                Tidak hanya satu dua kali. Berulang kali.

                Aku ingin mengirimkan sebuah ucapan terima kasih telah menyebalkan, namun kuurungkan.
                ***

                Terima kasih telah menjadi menyebalkan.
                Setidaknya ada satu impian yang mulai terbuka lebar jalannya.
                Impian yang teramat penting.
                “Menimpukmu dengan sandal jepit yang melayang”



Pogung, 15 Desember 2015
Di suatu sore dengan Guntur dan halilintar


               


2 komentar: