Dalam suatu waktu, kita pasti pernah bertemu
dengan kawan-kawan yang tampak menyebalkan. Bukankah memang demikian tapi ya,
tidak selalu teman yang ada di sekitar kita menyenangkan. Sama seperti pagi
begitu cerah bukan jaminan bahwa di sore hari langit akan terang benderang,
Pagi
tadi padahal langit lumayan cerah, namun sorenya Guntur dan kilat tampak
menyambar-nyambar. Bahkan di bawah atap pun dinding dan genteng terasa turut
bergetar. Sampai beberapa detik kemudian terasa hp ku juga ikutan bergetar. Kukira
hanya efek dari Guntur yang menggelegar, tapi ternyata hp itu menyala dan
menampilkan gambar amplop di bagian wallpaper. Sebuah pesan masuk dari seorang
kawan.
“Kalau
jadi cetak, irkham minta satu ya”
“Nggak
boleh. Haha”
“Kok
nyebelin sekali kau sekarang :3”
“Haha,
aku anggap itu pujian.
Dan
percakapan-percakapan selanjutnya via sms. Detik itu juga aku membayangan kalau
di masa depan aku harap ada handphone yang mampu mengeluarkan tanganku dari
layarnya. Mungkin perlu di punch dengan pukulan serius oleh saitama-sensei
(akhir-akhir ini selain sebel sama orang ini, juga ngfans sama anime one punch
man).
Tidak
hanya satu dua kali. Berulang kali.
Aku
ingin mengirimkan sebuah ucapan terima kasih telah menyebalkan, namun
kuurungkan.
***
Terima
kasih telah menjadi menyebalkan.
Setidaknya
ada satu impian yang mulai terbuka lebar jalannya.
Impian
yang teramat penting.
“Menimpukmu
dengan sandal jepit yang melayang”
Pogung, 15 Desember 2015
Di suatu sore dengan Guntur dan halilintar
wah makasih loh kham, saya anggap itu pujian haha
BalasHapusSerius Punch
Hapus*hiaaaaat