Di postingan sebelum ini yang berjudul mulai
terbiasa. Seorang kawan dekat memberikan respon apa yang kutulis. Meskipun aku
bisa mengerti apa yang dia respon tidak seperti apa yang ingin kusampaikan di
tulisan itu, tapi tak apa karena aku menemukan hal yang menarik dari sana.
Aku tahu, bahwa diriku kadang
merasa bahagia bila tahu tulisan yang kita buat dengan sungguh-sungguh, juga
sungguh-sungguh dibaca oleh orang lain. Kata-kata yang kita rangkai, coba
sedang dicerna oleh mereka yang membaca tulisan kita. Itu sungguh
membahagiakan. Dan kupikir hampir semua yang menulis sesuatu pasti berharap
agar tulisannya sampai kepada orang yang dituju. Dan dibaca.
Dulu,
aku memahami seperti itu. Menulis dengan sebaik mungkin, berharap orang lain
akan suka membacanya. Mendamba agar orang lain mengerti apa yang ingin
kusampaikan tersirat dari susunan kata yang berjejer rapi. Dulu aku sering
seperti itu. Dan sama seperti harapan lainnya yang terlanjur disandarkan kepada
apa yang di atas bumi, Aku kecewa.
Aku
sering kecewa.
Sampai
pada suatu pagi, saat hendak menyantap kuah soto di depan mulut. Seseorang
mengatakan sesuatu perihal jodoh tulisan.
Ketika
kita menulis sesuatu, maka tulisan yang akan kita buat akan berkelana. Mencari
jodohnya sendiri. Melalangbuana untuk menemukan siapa yang hendak membacanya.
Karena tulisan itu sendiri percaya bahwa dirinya selalu punya pembacanya
masing-masing. Setiap tulisan akan menemukan pasang mata yang mau membacanya..
Dan
kau tahu? Meski itu bukan pasang mata orang lain, minimal pasang mata diri kita
sendiri. Tulisan yang membuat diri kita serasa bergairah, terhibur, tergugah
dan segala emosi lain yang datang ketika kita sendiri membacanya. Dia akan
selalu menemukan jodohnya, dan jodohnya adalah kita.
Aku
akan tetap menulis, karena tujuanku menulis adalah untuk menulis. Tanpa perlu
khawatir ada orang yang akan membacanya atau tidak.
Aku
akan tetap menulis, sebagai pengingat, penghibur sekaligus untuk bernostalgia
mengenang memori-memori lama.
Aku
akan tetap menulis. Menulis dengan bahagia.
Dan
sangat bahagia jikalau kau mau membacanya.
***
Yang
disana sedang apa? Menulis yuk, biar aku bisa tahu apa yang sedang kau rasa dan
pikirkan dari sana.
Yogyakarta,
9 Desember 2015
Sehabis pulang tugas kelompok Aeromodelling
0 komentar:
Posting Komentar