SEBUAH PERKENALAN
Nama saya Nur Hilal, kawan-kawanku sering
memanggilku dengan Nur atau Hilal. Kadang-kadang mereka seenaknya saja
memanggil diriku dengan panggilan Jon. Kalian boleh memanggilku apa saja
asalkan itu adalah sebutan yang baik. Kalian boleh memanggilku apa saja asalkan
itu bukan menyangkut persoalan fisik. Titik nggak boleh protes.
Lagian
untuk masalah yang bulet ini, lagi sedang diusahakan buat mengurangi isi. Sudah
dikurangi porsi makan tiap nangkring di warung banteng dekat rumah. Tapi apa
daya, meski porsi setiap makanku sudah kukurangi, namun intensitasnya jadi
lebih sering. Aku jadi bingung. Dan aku makan kalau aku bingung.
Saat
ini saya sedang menuntut ilmu di sebuah kota yang ramah penduduknya, tapi
semakin panas saja udaranya. Kota pelajar dengan jutaan mahasiswa dari berbagai
penjuru Indonesia. Masih terlalu lebar ya? Lebih spesifiknya tinggal di
bangunan orange samping sawah. Tepatnya lantai dua di dekat jendela.
***
Pernah
nggak membayangkan ada seorang mahasiswa teknik mesin dengan kosa kata yang
sering dipakai adalah semerbak wangi dan menanti hujan? Calon engineering yang
justru sekarang menyenangi merangkai kata (bukan merangkai mur-baut, poros,
nuangin oli, nggeber gas) untuk disampaikan kepada orang. Dia lebih suka untuk
bercerita tentang kisah-kisah fiksi buatannya daripada harus dengan detil
menjelaskan prinsip hukum termodinamika.
Pemuda
kelahiran pemalang 28 April 1994 ini sekarang merupakan mahasiswa tingkat akhir
di jurusannya. Doakan saja tahun depan bisa segera merampungkan KP dan Tugas
Akhir untuk ‘pantas’ memakai ‘gaun’ toga wisuda (aamiin). Hobinya adalah makan
mie ayam, namun sayang di tanah Yogya, belum ada rasa mie yang mampu menawan
hatinya. Dan hal ini pula yang sering membuatnya homesick. Satu karena orang
tua, dua karena mie ayam di kampung halaman menurutnya lebih lezat.
Sangat
tidak menyukai apa-apa yang berbau rapat. Seringnya ia hanya menunduk ketika
kawan-kawan lain berargumentasi dalam sebuah lingkaran. Bukan karena dia tidak
punya ide, tapi duduk dalam lingkaran itu saja sudah membuat dirinya terasa
tertindih beban berat di pundak. Tak jarang sehabis rapat ia merasa pusing dan
langsung merebahkan badan (ini serius).
Saking
nggak yes banget sama rapat, belum lama ini mentoring KIP (semacam kumpul-kumpul
tiap minggu di asrama) memberikan tugas untuk membuat life mapping. Dan kau
tahu apa yang dia tuliskan di main goal? Menjadi
orang yang paling memberi banyak manfaaat pada orang tanpa rapat dan banyak
bicara.
Mahasiswa Mesin Sastra ini juga memiliki
impian lain, yaitu menjadi Ayah Buku. Apa itu Ayah Buku? Intinya Menjadi
Penulis – Punya Rumah Baca Kumplit – Dan LSM yang bergerak dalam penyaluran
buku ke daerah-daerah tertinggal. Selain itu ia juga mimpi untuk membangun
sebuah peternakan yang terinspirasi dari game penggugah semangatnya sampai
sekarang, harvest moon. (Tak ada tuh niatan menjadi menteri seperti di
video-video tahun lalu).
Sudah
segitu saja ya perkenalan tentang orang yang satu ini. Kan gak enak kalau
diceritain semua. Mendingan ketemuin secara langsung.
Oh
iya, orangnya agak pendiam, dan kadang rada terburu-buru juga kalau bicara
dengan orang. Soalnya ia grogi-an. Jadi mohon dimaklumi yaa
Seee
yooooou…
Jangan lupa bersyukur ^^
Jangan lupa bahagia ^^
0 komentar:
Posting Komentar