Selasa, 10 November 2015

Surat untuk Hilal - Sedikit Lebih



            Hilal, apa kabar?

            Rasanya aneh sekali ya kalau kutanyakan kabarmu. Setelah hari itu aku mulai berpikir untuk mengobrol juga denganmu. Meski tidak lewat lisan, tapi lewat tulisan. Hari itu aku ingin mulai bercerita banyak kepadamu? Kau tidak keberatan bukan?

            Kemarin selepas tae kwon do di GOR Sleman, aku meneruskan kegiatan menuju UPN untuk agenda Training For Trainer Forum Lingkar Pena Yogyakarta. Yah disini harapannya mendapatkan output untuk bisa menyampaikan suatu hal sebagai seorang training. Atau kata Mas Lido bilang minimal kalau kita diminta membedah buku kita sendiri kita mampu.

            Tibalah pada sesi praktek, kami peserta maju satu-satu dengan pengkondisian audience yang berbeda. Satu untuk kelas 4-6 SD, satu untuk mahasiswa dan satu untuk orang dewasa. Dan eng ing eng, saya dapat yang kelas 4-6 SD hil. Bocil bocil.

            Aku kita bakalan mudah, dan ternyata, dengan audience yang begitu ramai, aku mulai terdistract dengan celoteh mereka. Hingga seperti itu, ah kau pasti tau lah kalau diriku ini bingung. Kau sudah pernah melihatnya kan?

            Dan nilai begitu buruk. 65-65-30.

            Apa sedih dengan nilai itu? Cuma sedikit.
            Tapi yang lebih aku sedihkan selama ini aku kemana saja?

            Aku punya mimpi yang begitu banyak hil, ah iya aku belum pernah ngomong langsung tentang mimpi-mimpiku ini padamu ya.

            Tapi aku melupakan suatu hal.
            Aku melupakan tentang sedikit.

            Sedikit lebih lama belajar bahasa Inggris
            Sedikit lebih lantang dalam berbicara
            Sedikit lebih berani untuk maju ke depan
            Sedikit lebih banyak untuk mencoba
            Sedikit lebih kuat untuk belajar
            Sedikit lebih cepat untuk berlari
            Sedikit lebih banyak dalam menyapa orang
            Dan sedikit lebih lebih lebih sering untuk bersyukur dan bersabar

            Yang sedikit ini yang kurang mendapat perhatian.

            Bukankah baby steps to giant strides?
            Langkah kecil untuk langkah meraksasa?

            Tak ada langkah besar tanpa adanya langkah  langkah kecil yang telah terangkat dari tanah.

Yogyakarta, 17 Oktober 2015
Aula dasar Masjid UPN Veteran
Selepas TFT-FLP
           


4 komentar:

  1. tft jamanku punya kenangan tersendiri *helanafas
    lucu seru aneh random things
    aku masih nyimpen tugas slide zamanku lho ham
    pengen deh rasanayadenger cerita tft kaliaaaan :")

    BalasHapus
  2. wah kau berhalangan datang kemarin ya fit. Mencari ilmu di kota pelabuhan

    BalasHapus
  3. kemarin juga mas Eja nantang bikin paragraf tentang hitam (mirip sama tere liye), dan hadiahnya buku ghazi. bayangin coba mas eja :3

    Tapi bukan saya yang dapat :D

    BalasHapus
  4. mungkin kalau kau datang, kau bisa dapet tuh buku. dan aku bisa pinjam, wkwkwkw

    BalasHapus