Sabtu, 21 November 2015

Merasa Baikan


                Hari ini kau membuka lagi buku itu. Buku yang kau beli sampai empat eksemplar. Yang katamu entah sisanya akan kau berikan untuk siapa, kau tidak tahu.
               
                Coba renungkan sebentar. Hidupmu tak ubahnya seperti jam pasir. Kau tahu, di bagian atas jam pasir terdapat ribuan butir pasit. Satu demi satu butir-butir pasir tersebut bergerak dengan pelan-plan dan teratur melewati bagian leher yang sempit di tengah. Kau atau saya tidak bisa memaksa memasukkan pasir lebih dari satu butir melewati leher sempit tersebut tanpa merusak jam itu sendiri. kau, saya dan siapapun juga sama halnya seperti jam pasir tersebut. Bila kita bangun di pagi hari, kita dihadapkan pada setumpuk tugas yang harus kita selesaikan pada hari itu. Tugas yang jumlahnya ratusan itu harus diselesaikan dengan tenang satu demi satu, bergantian secara teratur dan pelan-pelan, seperti halnya butir-butir pasir dalam jam pasir yang satu demi satu melewati bagian leher sempit. Kita harus berbuat demikian. Kalau tidak, berarti kita merusak struktur tubuh atau mental kita.

                Aku merasa lebih tenang dan lebih bahagia.


Related Posts:

  • Kenyataannya, aku cemburu.… Read More
  • Ketika Cinta“Cinta memang memerlukan pengorbanan, tapi jika kamu merasa telah berkorban demi cinta maka cintamu hanya omong kosong. Karena sejatinya ketika kamu c… Read More
  • Ketika Cantik Itu Banyak orang mendefinisikan cantik Cantik itu dilihat pada Beningnya wajah Lembutnya kulit Indahnya mata Seberapa pandai berias Dan senyum yang… Read More
  • Seorang Kawan Baik yang Kuiri Padanya 15 Januari 2016                 Aku menuliskan ini tanpa tahu harus m… Read More
  • Ritual Menulis 15 Januari 2016                 Setiap orang punya ritual sendiri-sen… Read More

0 komentar:

Posting Komentar