UJIAN TERBERAT
1 Maret 2016
Ujian
terberat seorang deadliner adalah ketiadaan deadline.
Jika
dalam suatu kelas, dia terbiasa mengerjakan tugas di h-1 atau bahkan di h minus
beberapa jam. Tapi begitulah dia, mengerahkan segenap kemampuan ‘terbaik’nya di
detik-detik akhir. Sometimes terkejar, tapi tak jarang juga berakhir dengan
kata terlambat. Ada kata terlambat karena ia didahului dengan yang namanya
batas waktu.
Di
dalam suatu kepanitiaan, jelas ada suatu job yang kita terima. Ada waktu-waktu
yang sudah ditentukan kapan harusnya semua pekerjaan itu kelar. Atau setidaknya
deadlinenya jelas ketika hari-H pelaksanaan. Tapi sekali lagi, jelas itu
deadlinenya.
Esok
ketika deadline itu tiba, kita akan berseru “kenapa kita tidak mengerjakannya
dari dulu”?
Menyesal,
namun kemudian terjadi pengulangan kesalahan yang sama. Bagai sebuah lingkaran
setan, terus menerus mengerjakan dekat dengan batas waktu yang diberikan.
Nah.
Sekarang itu ujian terberatnya.
Di
tahun terakhir ini (aamiin ya Allah), benar-benar apa yang disebut dengan fase
semua ada di dalam kendala kita. Bebas memilih apakah bersegera mengerjakan
skripsi atau menonton anime dulu, menemui dosen pembimbing ataukah bersalaman
dengan penjaga bioskop yang menayangkan film-film baru. Mendownload dan membaca
jurnal ataukah asik menyelami dunia fiksi dan fantasi yang begitu menarik.
Benar-benar
kebebeasan.
Dan
itu bagian tersulitnya, ketika seorang deadliner sepertiku tidak ada yang
mendeadlinenya. :3
Ingatkan aku ya tentang buku baru yang harus
lahir di tahun ini.
Buku itu berjudul SKRIPSI.
0 komentar:
Posting Komentar