Sabtu, 30 Januari 2016

Sesuatu yang Dimulai Dengan Kesombongan


18 Januari 2016

                Melihat para orang kampung yang main bulutangkis, tanganku gregetan. Pukulan-pukulan yang dilancarkan begitu lemah. Melambung bentuk para bola begitu pelan.

                “Kok bisa-bisanya gitu banget!”
                “Cemen banget mainnya.”

                Tentu kata-kata tersebut tak pernah keluar dari mulut, hanya mengendap di hati. Beragam perasaan “bisa” muncul begitu saja. Normalnya memang aku bisa bermain lebih bagus dari mereka. Aku ingin segera turun lapangan, menunjukan betapa bagusnya diriku dibanding dengan permainan mereka.

                Perasaan tinggi hati yang mampir bagitu saja.
                Aku bertanding.

                Dan aku kalah.

0 komentar:

Posting Komentar