Rabu, 06 Januari 2016

Katak dalam Sumur


6 Januari 2015

                “Kenapa kau nampak sedih?”
                “Heh?”
                “Iya, sangat jelas terlihat  kau sedang sedih”
                “Karena kalau kau tak menulis, aku tak tahu lagi siapa lagi yang harus kukejar.”
               
                ***                                                                                              
                Aku adalah seekor katak dalam lingkaran gelap nan dalam. Di sini begitu lembab dan dingin. Lumut-lumut hampir menutupi seluruh pembatas yang ada di sekelilingku. Aku tak tahu benar warna lumut karena di sini begitu gelap. Yang kutahu ia begitu licin. Hanya itu yang kutahu tentang lumut.

                Di sini begitu gelap, sampai aku tidak bisa melihat kaki-kakiku sendiri dengan mata kecil ini. Hanya bisa merasakan bahwa dia ada. Hanya bisa mempercayainya. Aku melihat warna lain di atas sana. Berbentuk seperti lingkaran. Kadang berwarna biru, kadang menguning dan tak jarang berwarna hitam dengan putih yang berkelap-kelip.

                Aku sempat mengira dunia itu hanya sebatas lingkaran hitam ini. Lingkaran yang dibatasi dinding-dinding lumut.

                Sampai suatu ketika, dari lingkaran yang berwarna biru itu melihat sesuatu yang melintas. Dia kecil dan memiliki sesuatu yang bisa dibentangkan dengan lebar. Dibentangkan lalu digerakkan ke atas dan ke bawah. Itu sayap. Dan mereka berjumlah banyak sekali. Bercicit-cicit saling bersahutan.

                “Masih ada dunia lain di luar sana.”

                “Katak dalam sumur serpertiku tak akan pernah tahu betapa luasnya langit membentang. Terima kasih pipit, berkatmu melintas di atasku, aku sekarang ingin terbang.”

0 komentar:

Posting Komentar