Minggu, 03 Januari 2016

Sebuah Pertemuan




                Mungkin pertemuan itu memang seperti logika matematika. Ia akan ada jika dan hanya jika kedua belah pihak menginginkannya, mengusahakannya.

                Tak peduli bahkan ketika kau sudah jauh-jauh dari pulau seberang dan kebetulan mampir ke kota jogja, tetap tak akan ada pertemuan jika baik yang di jogja maupun yang dari lampung tak pernah menginginkan pertemuan itu. Atau menginginkan namun tidak bersungguh-sungguh mengusahakannya. Tak peduli kau sudah sampai di Malioboro untuk menemuinya, dan dia sudah di alun-alun, tetap saja pertemuan itu tidak terjadi. Karena dia buru-buru berpindah tempat, tidak bersungguh-sungguh menunggu barang 15 menit lagi. Meskipun jarak malioboro hanya tinggal ratusan meter, yang ada tiap detik berjalan, akan semakin lebar jarak kalian berdua karena dirinya telah memutuskan untuk pergi ke tempat lain. Bukan tempat untuk bertemu denganmu.

                Mungkin pertemuan itu memang seperti logika matematika. Ia akan ada jika dan hanya jika kedua belah pihak menginginkannya, mengusahakannya.
                Meskipun motor terparkir di tanah yang sama. Walaupun berada di gedung yang sama. Membaca bacaan yang sama, mendengarkan suara orang yang sama. Tetap saja, pertemuan hanya akan terjadi jika dan hanya jika kedua belah pihak menginginkannya, mengusahakannya. Meskipun kalian sama sama saling tahu bahwa kalian berdua berada di tempat yang sama, kau tetap tidak bisa menyapa. Bertanya kabar tentangnya. Tak ada pertemuan, tak ada tegur sapa. Yang ada hanya kau tahu bahwa ternyata dia telah pergi. Pergi menjauh untuk pulang.

                Mungkin pertemuan itu memang seperti logika matematika. Ia akan ada jika dan hanya jika kedua belah pihak menginginkannya, mengusahakannya.
                Walaupun telah tatap muka tidak sengaja di suatu tempat, dimana harusnya kalian saling bertemu, saling berbicara. Namun tetap saja, pertemuan hanya ada jika keduanya menginginkannya. Mengusahakannya. Meskipun jarak kalian sependek apa, namun jika dia tidak sedang ingin bertemu denganmu, yang ada hanya jarak pendek tersebut hanya akan melebar. Satu atau keduanya memutuskan untuk pergi. Menjauh. Bahkan kembali pulang.

                Pertemuan itu memang seperti logika matematika.


Related Posts:

  • Aku Minta Maaf Aku minta maaf padamu Untuk pertama bukan karena kesalahanku Tapi karena datangnya permintaan maaf ini Seolah menunggu momen yang tepat Atau ikut… Read More
  • Percobaan Pertama             Kamera sudah terpasang dengan tripod. Bersiap mendokumentasikan percobaan pert… Read More
  • Mengisi Materi di PPSMB Geospace 2015             “Duh, apa yang harus kusampaikan? Aku belum menyiapkan materi apa-apa terkait … Read More
  • Buku untuk Anakku             Membeli buku total 245 ribu dalam sehari apakah itu pemborosan? Aku tidak tahu… Read More
  • Selembar dan Sehelai Hari itu dalam kunjungan industri ke Pabrik kertas aku melihat gulungan kertas berbobot tidak kurang dari dua ton. Selembar kertas yang biasanya mu… Read More

1 komentar: