1 April 2016
Sudah
dua puluh dua kali bumi yang ada akunya memutari matahari di tempat sama. Aneh
ya, rasa-rasanya baru kemarin aku masuk TK. Berbangga dengan nilai nol yang
didapat. Baru kemarin pula memakai seragam putih merah. Sempat menjadi ketua
kelas dan memimpin barusan sebelum masuk ruangan. Tapi ‘dicopot’ gegara sering
terlambat dan tidak merasa bersalah. Menangis karena seragam salah ke sekolah.
Pulang, dan ngambek tidak mau berangkat lagi.
Rasa-rasanya
baru kemarin aku mendapatkan rangking satu dengan hadiah main PS1 di rental
ditraktir ibuku (bagiku waktu itu, 1500/jam dibayarin itu suatu hal yang wah).
Langsung ngacir entah kemana sehabis sepulang sekolah. Bermain apa saja sampai
belepotan lumpur kebun dan sawah.
Rasanya
juga baru kemarin, ikut ujian snmptn tulis dan nginep di masjid ikip semarang.
Apa boleh buat, undanganku ditolak dan dilarang lamaran sama univ yang kupilih
waktu itu ( :3 ), registrasi, dan pertama kali hidup di kosan ‘mafia’ a.k.a
dunia hitam.
Rasanya
tidak begitu lama tanggal 4 Agustus 2014, berdiri dengan seragam putih hitam
sepatu pantofel dan la-la-la-li-li-li. Bertemu dengan seseorang, dua orang,
banyak orang. Dan mulai dua bulan depan (dibandingkan 22 tahun, pasti akan
terasa singkat) masih bingung bagaimana bisa skenario ketemunya ya. Kalau
kangen (sejak kapan aku punya kosaktata gini) gimana :3.
Dan
lagi, gimana ya kalau ketemu kawan-kawan asrama (yang perempuan juga), secara
aku bukan orang yang bisa bertemu dadakan dengan orang (entar malah bingung mau
ngomong apa, salting dan segala macam), tapi ya mosok mau direncanakan semisal
bertemu dengan seseorang. (emang gua berani?”).
Rasanya
juga baru kemarin wawancara FLP, dan tiba-tiba saja sudah dua tahun pula hampir
terlewati.
Rasanya
baru kemarin. Iya kemarin.
Meski
secara hitung-hitungan dua puluh dua revolusi matahari itu lama, tapi kok
terasa begitu cepat ya. Ah jangan-jangan karena aku terlelap, tertidur pulas
mungkin. Bahkan bisa saja sampai saat ini, meskipun mataku terbuka. Tapi mataku
yang lain nampaknya masih tertutup rapat.
Jangan-jangan
memang itu sebabnya. Aku masih tertidur
sekarang.
Sudah
dua puluh dua kulihat kalender diganti, masih mau tidur lagi? :3
“Kalau lihat aku ‘tertidur’. Jangan sungkan untuk dibangunkan ya. Tapi pelan-pelan
aja, soalnya kalau keras-keras malah jadi bikin pusing.”
0 komentar:
Posting Komentar