Apa jadinya seorang yang bukan kamera face diminta untuk ber”acting”
dalam sebuah film beneran. Yang pasti…..
ya begitulah.
Settingnya si sederhana ya tadi. Cuma
ujung dari pelataran malioboro dekat titik nol Jogja. Di tengah rame-ramenya
pedagang dan pengunjung yang berlalu lalang kita take berkali-kali untuk adegan
jalan.
Berlima bersama mas Agus, Mpok Pine,
Yola dan Mba Adie. Kyaknya lebih cocok di sebut sebagai rangers terbalik,
soalnya biasanya kan power rangers itu 3 cowok dan 2 cewek.
Untuk mengambil suasana jalan-jalan
saja perlu lima enam kali kata “cut”. Demi beberapa detik dalam tayangan. Tapi tetap, bersama kalian itu hal
yang menyenangkan lho.
Ah kebanyakan menulis melo jadi
nggak bisa menulis lepas gini ya, jadi canggung.
Ya sudah, tak tulis apa adanya aja
ya.
Disana juga kita ditampakkan oleh
seorang bocah botak dan gadis tengil berkepala besar. Eh bukan bocah dan gadis
si, tapi lebih tepatnya boneka yang dibuat nari-nari. Kepalanya goyang-goyang
dan begitulah pokoknya. Kalau penasaran cobalah berkunjung ke kesana, tapi
saranku jangan sendirian. Bisa kayak orang ilang. Tengok tengok kebingungan.
Setelah berexcited ria karena
tuntutan peran, take malam ini pun selesai.
Di tutup dengan sebuah obrolan
mengenai anime -_- dasar.
“Kau
nggak ada agenda asrama ham?”
“Ada, Belajar. Belajar kehidupan.”
“Bab duanya mana?”
Sempat nggak ngeh si. “Lah katanya
belajar kehidupan”.
“Ohhh, bab satunya keluarga itu
penting. Bab duanya hari ini lho bang.”
“Bukan tentang tempat yang menawan
dan seramai apa suatu kawasan, tapi dengan siapa kita pergi itu membahagiakan. Dan
terima kasih untuk semunya.”
“Hayooo kapan nulis ginian? Kebanyakan
mellow si” -_-
Di Bawah temperam nyala mati lampu KM 0
Besok jangan lupa take lagi ya
0 komentar:
Posting Komentar