“Duh, apa yang harus kusampaikan?
Aku belum menyiapkan materi apa-apa terkait urgensi kontribusi pemuda terhadap
kemajuan Bangsa. Ada games juga yang harus kusiapkan. Apa aku batalin saja ya?”
Kira-kira begitulah yang kupikirkan.
Aku mengkhawatirkan banyak hal tepat H-2 jam acara FGD PPSMB Geografi
dilaksanakan. Risau tentang apa yang harus ku sampaikan, maklum tema yang
diberikan masih sangat umum sedangkan ini adalah pengalaman pertama kali
menjadi seorang fasilitator. Resah karena aku belum menyediakan games tentang
kepemimpinan seperti yang diminta panitia. Sampai sempat berpikir bagaimana
kalau nyatanya nanti aku hanya membisu di depan mahasiswa baru. Bagaimana jika
ternyata jadi kulit “kacang” karena suara yang keluar tidak terdengar. Tidak
melewati kerongkongan. Hanya terhenti seperti orang gagap. Maka jadilah muncul
pikiran untuk “kabur” atau membatalkan untuk datang.
Jam telah menunjukan pukul 13.15 dan
tanpa kusadari aku telah datang ke gedung Fakultas Geografi bersama fasilitator
lain. Ada cukup banyak yang datang, total 10 orang. Mas Mukharrir, Mas Pebta,
Mas Ali, Mas Tyo, Mas Faisal, Mas Arfan, Mas Fahmi, Kiki Mandagi dan Aisyah.
Kami dipandu untuk menuju ke lokasi kelompok
mahasiswa baru berada.
“Bagaimana jika nanti mereka diam
saja?” bisikku dalam hati.
Singkat kata, materi telah
tersampaikan, waktu pun telah berlalu. Sesi FGD telah selesai dilaksanakan
dengan penutupan sebuah cerita tentang seorang ratu dan penasehat terbaik.
Apakah kekhawatiran ku sebelumnya
terjadi? Nyatanya tidak. Apakah mereka diam saja? Justru sangat antusias. Dari binar
matanya, semangat membara untuk masuk dalam lingkungan Gadjah Mada kentara terlihat.
Lalu bagaimana tentang gamesnya? Aku hanya mengeluarkan kartu remi baru untuk
menunjukan betapa berharganya ilmu pengetahuan. Lalu apa yang terjadi kenapa
sebelumnya khawatir bahkan hampir saja memutuskan untuk tidak datang.
Mungkin benar orang terdahulu
bilang. Sembilan dari sepuluh ketakutan dan kekhawatiran datangnya dari
imajinasi kita. Kita buat-buat, dipupuk hingga ia subur dan mengembang. Apa benar-benar
terjadi? Nyatanya tidak.
Ketakutan itu hal wajar. Tapi jangan
sampai sebuah ketakutan menghalangimu untuk melakukan sesuatu kebaikan.
Fakultas
Geografi ,20 Agustus 2015 - 15.00
0 komentar:
Posting Komentar