Senin, 20 April 2015

Kapan Waktu Bahagia?

Aku pernah berpikir, mungkin kalau mendapat yang jauh lebih tinggi dari, nilai semesterku sekarang, maka aku akan lebih bahagia.
Tapi nyatanya tidak, hampa saja.

Aku pernah berpikir, mungkin kalau aku punya suatu hal yang sangat kuinginkan saat ini, maka ketika kumendapatkannya, aku akan bahagia.
Nyatanya tidak, kosong saja.

Aku pernah berfikir bahwa orang lain terlihat lebih bahagia dari kita, ketika kita bisa menjadi orang lain itu, kehidupan kita akan jauh lebih bahagia.
Nyatanya tidak, Aku justru merasa bahwa diriku bukanlah diriku.

Ketika kita kecil, menjadi remaja terasa menyenangkan.
Ketika remaja, kita berfikir menjadi dewasa akan lebih menjanjikan, ketika memiliki pasangan hidup kita berfikir mempunyai anak akan lebih bahagia, dan ketika kita tua, mungkin juga akan terbesit pikiran, hidup di masa kecil sungguh terasa mengasyikan.

Lalu kapan kebahagian itu ada? Ketika kita memiliki sesuatu? Mendapat ‘prestasi’? dan segala macam ‘hal’ yang kita sangka akan memberikan kedamaian hati, kejernihan pikiran dan lembutnya rasa.
Jawaban atas kapan waktu berbahagia mungkin adalah bukan ketika….
tapi sekarang, saat ini juga.

Seorang guru besar pernah berkata, ‘orang yang tidak bisa berbahagia saat ini, dia juga tidak bisa berbahagia di masa depan’.
#one day at least one  paragraph


Selamat malam ulala

0 komentar:

Posting Komentar