Aku pernah berpikir, mungkin kalau mendapat yang jauh
lebih tinggi dari, nilai semesterku sekarang, maka aku akan lebih bahagia.
Tapi nyatanya tidak, hampa saja.
Aku pernah berpikir, mungkin kalau aku punya suatu hal
yang sangat kuinginkan saat ini, maka ketika kumendapatkannya, aku akan
bahagia.
Nyatanya tidak, kosong saja.
Aku pernah berfikir bahwa orang lain terlihat lebih
bahagia dari kita, ketika kita bisa menjadi orang lain itu, kehidupan kita akan
jauh lebih bahagia.
Nyatanya tidak, Aku justru merasa bahwa diriku
bukanlah diriku.
Ketika kita kecil, menjadi remaja terasa menyenangkan.
Ketika remaja, kita berfikir menjadi dewasa akan lebih
menjanjikan, ketika memiliki pasangan hidup kita berfikir mempunyai anak akan
lebih bahagia, dan ketika kita tua, mungkin juga akan terbesit pikiran, hidup
di masa kecil sungguh terasa mengasyikan.
Lalu kapan kebahagian itu ada? Ketika kita memiliki
sesuatu? Mendapat ‘prestasi’? dan segala macam ‘hal’ yang kita sangka akan
memberikan kedamaian hati, kejernihan pikiran dan lembutnya rasa.
Jawaban atas kapan waktu berbahagia mungkin adalah
bukan ketika….
tapi sekarang, saat ini juga.
Seorang guru besar pernah berkata, ‘orang yang tidak
bisa berbahagia saat ini, dia juga tidak bisa berbahagia di masa depan’.
#one day at least one
paragraph
Selamat malam ulala
0 komentar:
Posting Komentar