Ada cerita menarik
tentang arti “mendidik” yang sebenarnya. Saat jadi wartawan dulu, saya pernah
mewawancarai Hardiman Radjab, seorang seniman perupa yang namanya cukup
berpengaruh di dunia seni rupa kayu.
Saat saya bertanya,
kenapa ia mau menjadi seniman kayu, ia bercerita begini.
“Saat berkuliah di
FSRD IKJ (Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Kesenian Jakarta) dulu, saya
mengambil mata kuliah Kriya Kayu yang peminatnya tak lebih dari 10 orang. Suatu
hari, mahasiswa yang hadir cuma saya seorang. Sebenarnya bisa saja dosen
menyuruh saya pulang dan membatalkan kelas. Tapi beliau tetap memberikan kuliah
dengan sepenuh hati, seolah-olah ada banyak orang yang hadir. Saat itulah saya
bertekad, saya ingin bisa sukses menjadi perupa di bidang kayu, karena saya
begitu tersentuh dengan apa yang dilakukan dosen saya itu.”
Jika Anda seorang
dosen, guru, leader, trainer, apakah Anda
memaknai arti “mendidik” yang sebenarnya?
Pendidikan sejati
adalah apa yang tetap tinggal setelah seseorang melupakan apa yang ia pelajari
di sekolah. Seorang pendidik sejati memahami bahwa tugas “mendidik” bukan saja
untuk menyentuh logika, tapi juga MENYENTUH HATI seseorang.
Karena hati yang
tersentuh, pengaruhnya bertahan abadi.
In the end,people will forget what you say.
People will forget what you do. But People will not forget how you made them
FEEL
#Kepustakaan #buku Do what you love love what
you do
0 komentar:
Posting Komentar