Pagi
ini langit jogja dikungkung
dengan gumpalan awan hitam di bagian selatan. Hembusan udara di luar rumah
masih mampu membuat bulu kuduk berdiri, bekas hujan tadi malam.
“Selatan memang gelap, tapi timurnya
cerah bukan? Aku bisa menikmati fajar hari ini”
Semalaman dia telah menata perabotan
rumah barunya. Rumah baru di jalan kaliurang. Ketika ditanya apa alasan pindah,
jawabannya sederhana. Dia ingin menikmati suasana yang tenang, sejuk dan nyaman
bersama adik kesayangannya, Lana.
Guyuran air serasa ditumpahkan tadi
malam, mengurusi perpindahan rumahnya, ditambah deadline desain sebuah
pembangkit listrik membuat dirinya baru bisa terlelap pukul 3 dini hari. Maka
ia berharap, mungkin dengan memandang saja dapat mengobati sedikit lubang
kekesalan dalam hatinya.
Ihrom beranjak dari tempat tidur.
Berjalan menuju kursi panjang di sebelah timur rumah. Tutur pemilik rumah yang
sebelumnya, Ihrom bisa menikmati fajar dari kursi tersebut. Dan itulah yang
menjadi salah satu alasan pembelian rumah yang baru ia lunasi, baik Ihrom dan Lana, keduanya menyukai fajar
dan senja. Bagi mereka berdua, kedua waktu itu selalu spesial.
“Dimana fajarnya? Yang ada hanya
gelondongan kayu besar dengan daun pink saja. Mengganggu saja.” kekesalan
kemarin malam nampaknya belum sepenuhnya sirna.
“Kenapa kak Ihrom, kok wajahnya
sepet gitu. Ini Lana bawain teh manis biar kita sama-sama manis.” Ujar Lana
dengan nada nyengir.
“Ini lho dek, pohon itu menghalangi
kakak menikmati fajar pagi ini, nanti siang kau minta tolong tukang kebun kita
buat tebang pohon itu ya.”
“Maksud kak Ihrom pohon sakura itu
mau ditebang?” Lana kaget mendengarnya. Pohon itu berharga. Di negeri ini
harusnya pohon tersebut tidak bisa tumbuh sama sekali. Tapi kini, ia berdiri
kokoh di pekarangan rumah.
“Kenapa kak Ihrom tidak geser saja
duduknya disini? Dari sini kelihahatan kak” ucap Lana sambil menepuk-nepuk
bangku di sebelah Lana duduk.
“Hampir saja aku menebangnya” desis
Ihrom dengan kepala tertunduk. Dalam kepalanya sekarang berkecamuk banyak hal.
***
23
April 2015
Di bawah langit mendung
Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar