Beberapa
rintik hujan masih jatuh menggoyangkan daun jambu di luar jendela kamar. Tetes
sisa dari hujan sejak sore tadi. Di sudut kamar, Lana duduk termenung sembari
memeluk kedua kakinya. Gadis berambut ekor kuda itu tertunduk. Sesekali
terdengar isakan dan getar dari badan mungilnya.
“Kau kenapa Lana? Ini kakak bawakan
ikan tuna kesukaanmu.” tanya Ihrom yang keheranan. Tak biasanya Lana menangis.
Jika sekarang ia meneteskan air mata, pasti itu bukan hal sepele. Minta
dibelikan permen lollipop misalnya.
“Pussy Kak, Dia…… jadi tadi siang….”
Sepotong kisah yang dituturkan dengan terbata-bata pun dimulai.
***
Baru
kemarin Ihrom dan Lana pindah, namun karena sifatnya yang ceria, menyenangkan
dan selalu baik hati, maka tak heran jika sekarang dia sudah mempunyai banyak
teman. Tidak hanya manusia. Kucing juga, (yang ia temukan kecemplung dalam selokan rumah) dia beri nama kucing itu Pussy. Sebagai
hadiah, Lana menggantungkan lonceng kecil berwarna kuning di leher Pussy.
Siang tadi, Lana dan teman barunya
bernama Cindy bermain-main di halaman sawah depan rumah. Jaraknya tidak jauh,
hanya berbilang dua ratusan meter dari rumah mereka. Ada sungai jernih yang
seolah membelah dua daratan antara lapangan dengan kedua rumah gadis cilik itu.
Mereka sepakat, siang ini mereka makan bersama dan bermaindengan membawa kucing
kesayangan masing-masing.Lana membawa pussy si kucing (desa) kesayangannya
sedangkan Cindy membawa kucing Persia. Dari bulu halusnya, mungkin harganya
berbilang jutaan rupiah.
Awalnya kedua anak kecil ittu tampak
akur.
Tapi nampaknya tidak dengan kedua
kucing milik mereka. Keduanya justru tampak akan saling bertarung.
Wajah Cindy memerah, kedua matanya
dibukanya lebar. Cindy langsung mengambil kucingnya dan memarah-marahi pussy.
“Siapa yang suka dengan kucing buruk
rupa sepertimu” bentak Lana
Lana berlari pulang, Pussy pun ikut
mengejar.
***
“Kak, Lana pikir dia akan menggigit
atau ‘menangis’ saat Lana mengatakan hal buruk tentangnya. Karena Pussy kucing yang ‘cengeng’
Tapi Kak, Pussy justru tersenyum
(itu yang Lana rasakan).
Senyum
itu membuat hati Lana tidak karuan kak. Lana berpikir Lana harus meminta maaf
kepada pussy besok. Tapi kak esok
hari itu…
Tidak
pernah datang” Lana menunjukan lonceng kuning yang ia temukan tersangkut di
bebatuan sungai depan rumah.
24
April 2015 23.59
Ditemani
rintik hujan sisa hujan sejak sore
tadi