Sabtu, 11 Juni 2016

#2 – Kukira Sahur itu Berpengaruh Banyak - 8 Juni 2016

#2 – Kukira Sahur itu Berpengaruh Banyak
8 Juni 2016
            Kukira sahur itu berpengaruh banyak untuk ‘ketahanan’ puasa di siang harinya. Secara logika memang begitu bukan? Karena ketika pagi hari sebelum shubuh perut sudah terisi dengan makanan dan minuman terlebih dahulu. Makanya aku merasa agak menyesal ketika di malam hari sudah membeli nasi orak-arik dan paginya bangun di kala shubuh berkumandang.

            Satu, menyesal karena aku tidak sahur dan mengira siangnya pasti lemes. Dua, karena sudah pasti nasi orak-arik yang telah kupersiapkan tidak termakan. Entah olehku maupun teman asramaku. Terbuang begitu saja.

            Dan ternyata benar, siangku badanku lemas. Bahkan hanya bisa terbaring saja di kasur kamar. Bangun nggak enak, pundak terasa berat. Sekali duduk, badan serasa ada yang nekan dari atas. Makanya aku berbaring lagi, tertidur lagi (duh alasan).

           Tapi setelah dipikir-pikir kembali, semua itu karena flu dan bersin (di tempatku nyebutnya wahin) berulang kali yang membuatku seperti itu. Bukan gegara tidak sahur.

            Toh kalau aku masih bersikeras itu karena nggak sahur, pas malam pertama aku seger-seger aja. Dan pas semalem yang sahur sesuai keinginan dan harapan, malah tidak jadi lebih seger seperti hari pertama.

            Lalu karena apa dong?
            Niatnya kali ya….

            Duh.

0 komentar:

Posting Komentar