Jumat, 05 Juni 2015

Pemenang Telah Ditentukan



“Checkmate” seru Rehan kepada adiknya.

Lelaki itu menatap adiknya bingung. Menggaruk bagian pelipis yang sebenarnya tidak gatal.

Adiknya Lana tertunduk lesu sekarang. Rambutnya tergerai ke depan. Dari sudut matanya terjun bulir air mata yang mendarat tepat di tangannya yang mengepal. Sesekali punggung tangan anak itu ia gunakan untuk mengusap air matanya.

“Kenapa kak aku selalu kalah dalam catur melawan kakak? Tiga kali pertandingan dan Lana kalah terus” tangannya sekali lagi mengepal, seolah ingin meninju lelaki yang ada di depannya. Mereka hanya terpisahkan antara papan catur dan meja, jadi cukup untuk melayangkan pukulan jika Lana mau. Tapi gadis itu tidak pernah melakukannya.

Lana masih terisak.

“Lana, kau tahu akan sesuatu hal?” pemuda itu sekarang beralih, menggeser tempat duduknya ke samping Lana. mengacak-acak rambut adiknya dengan lembut.

“Pertandingan sudah dimenangkan bahkan sebelum pertandingan itu dimulai. Kakak tidak perlu menjelaskan bagaimana itu bisa terjadi kan? Kakak memang menyukai melihat Lana menang, tapi kakak jauh lebih menyukai Lana yang selama ini bekerja keras dan tidak pernah menyerah.”

“Masih mau menangis karena kalah atau mau bangun dan belajar? Bukankah minggu depan kampusmu ujian? Ayo kita menangkan dirimu bahkan sebelum ujian besok dimulai. Ayo kita belajar bersama. Menumbuhkan sayap pada dirimu agar kau bisa terbang jauh ke angkasa, menebar kebaikan. Kita berdua masih punya waktu”

“Kak” Lana mengusap mata dengan kedua tangannya. Mengambil buku Kreyzig dari tas hitam miliknya.

#CerminSKIJTMI
#H-6

0 komentar:

Posting Komentar