Aku tak tahu seperti apa bentuk kebahagiaan. Apakah
dia berwujud seperti mawar di tengah rumput padang hijau. Ataukah akan mampir
dalam hati ketika menemukan mutiara di tengah hitamnya minyak. Andai dia
memiliki wujud.seperti apakah rupanya. Warna apa yang dia pakai.
Aku tak tahu kebahagiaan itu macam apa. Tapi dengan
mengingat Dirimu ada semacam perasaan tenteram di dada dan rasa sesak secara
bersamaan karena takut diriku ditinggalkan oleh Dirimu. Hanya mengingat Dirimu,
seolah rasa berat sesak yang menghujam hati rontok satu per satu.
Aku bahagia, menjadi maha kecil dari maha kebesaran
dirimu. Karena dengan itu, ada tempat diriku bergantung. Ada tempat dimana aku
bisa cerita banyak dan dirimu memberikan solusi yang kadang tidak masuk dalam
pikiranku sedikitpun. Tak bisa diprediksi namun selalu indah.
Mungkin karena bengalnya diriku aku sering lupa
untuk menyebut namamu. Lupa bahwa dirimu selalu memperhatikanku bahkan ketika
aku tidak memikirkanmu sedikitpun. Sibuk mengejar kebahagiaan lain macam
prestasi, teman, kesibukan, pengaruh bahkan konyolnya hanya mengejar sanjungan
orang.
Aku lupa bahwa bahagia itu hanya dengan
mengingatmu. Mendekatimu sehingga dirimu akan lebih perhatian kepadaku, meski
dirimu sama sekali tidak membutuhkan perhatian dariku sedikitpun. Bukankah ada
jutaan pencintamu yang lebih mencintai dirimu daripada caraku mencintaimu. Ah bahkan
aku sering mengecewakanmu bukan. Membuatmu cemburu dengan melakukan apa yang
kau tidak suka. Berulang-ulang dan bodohnya lagi aku selingkuh, berharap
kebaikan dari selain dirimu.
Kau juga memberikan jalan bagaimana aku bisa
mencintai dirimu. Kau menawarkan surat-surat cinta terindah yang pernah dibuat.
Surat yang kau tuliskan sebagai buku panduan untuk lebih dekat denganmu. Melamarmu.
Kadang dengan surat yang kau tuliskan membuatku merasa lebih baik, dan kau isi
suratmu dengan peringatan-peringatan kalau aku berpaling. Tapi sungguh indah
wahai dirimu, kau selalu menawarkan maaf kepada kami, para pencintamu.
Maka ijinkanlah diriku berbahagia, cukup dengan
mengingat dirimu.
0 komentar:
Posting Komentar