Sabtu, 27 Juni 2015

Konyol



Konyol
Ketika ku mengira bahwa masuk di sekolah favorit, mendapatkan pendidikan dengan guru-guru terbaik, dan masuk dalam kampus dan jurusan top level akan membuat diriku berubah menjadi lebih baik. Berharap demikian karena memang logikanya demikian harusnya. Tapi nyatanya tidak.

Konyol.
Ketika ku mengira berada di lingkungan terbaik, bersama dengan orang-orang terpilih, dibina, diasramakan akan membuat hidupku lebih baik. Berharap demikian karena memang logikanya demikian harusnya. Tapi nyatanya tidak.

Konyol
Ketika ku mengira, berkenalan dengan orang-orang hebat, dimentori oleh orang-orang luar biasa akan membuat hidupku lebih baik. Logikanya demikian, tapi nyatanya tidak.

Konyol.
ketika ku mengira menemui seorang psikolog untuk belajar banyak hal, menganalisa kekurangan diri sehingga ku berharap dengannya hidupku lebih baik. Tapi nyatanya tidak, meski logikanya harusnya demikian.

Konyol.
ketika kita mengira sebuah organisasi ataupun forum akan membuatku pandai berbicara, pandai bertutur kata dan membuat diriku lebih baik. logikanya demian, tapi nyatanya tidak.

Konyol
Ketika ku mengenal seorang penulis, berharap bisa belajar banyak darinya tentang menulis sehingga aku bisa menulis dengan nyaman dan lancar, tak tersendat-sendat seperti sekarang. Logikanya demikian, tapi nyatanya tidak.

Konyol memang, ketika benih-benih itu muncul, benih berharap ada suatu keadaan yang mampu membuat diriku berubah.
Konyol memang, logika berbicara ketika bertemu orang terbaik, tempat terbaik, pendidikan terbaik, maka diriku akan jauh lebih baik. Tapi nyatanya tidak, meski logikanya demikan.

Berharap ada pahlawan datang dan menarikmu dari lubang besar hitam adalah hal yang melelahkan. Dan bahkan pahlawan itu tidak benar-benar ada. Berharap akan ada markas tercanggih untuk belajar dan mencari pengalaman, tapi markas tersebut tidak merubahmu jadi ahli tempur pembela kebenaran. Berharap ketika satu tim dengan orang-orang terbaik, maka akan bisa belajar dari banyak hal.

Tidak….
Pahlawan itu tidak akan pernah datang, dia tidak tiba-tiba turun dari langit kemudian mengulurkan tangan. Dia tidak berwujud manusia serba bisa dengan kemampuan yang kau dambakan. Sehingga kau berharap mendapat bimbingan langsung dari pahlawan yang kau impikan.

Pahlawan yang benar-benar bisa menolongmu adalah satu. Ia adalah dirimu sendiri. Tinggal kau mau membangunkannya atau tidak, atau berpikir untuk menunggu lagi kedatangan orang superhero dalam kehidupanmu? Berharap ada seseorang yang memberikan gelang yang bisa berubah jadi manusia lebih kuat, tangguh, brilian dan pembasmi kejahatan macam power rangers?

Pahlawan yang bisa mengubahmu Cuma satu.
Dirimu sendiri, diriku sendiri.

Jadi berhentilah untuk berharap
Berharap jika aku bertemu dengan….. maka kehidupanku akan lebih baik.
Berharap jika aku berada di ….. maka kehidupanku akan lebih teratur
Berhentilah berharap pada mereka, pada keadaan.

Berharaplah pada Allah dan dirimu
Perubahan itu berasal dari hati, dan mintalah hati kepada Pemilik Hati jika aku tidak punya.


Berhenti bergantung pada orang.

0 komentar:

Posting Komentar