Konyol
Ketika ku mengira bahwa masuk di
sekolah favorit, mendapatkan pendidikan dengan guru-guru terbaik, dan masuk
dalam kampus dan jurusan top level akan membuat diriku berubah menjadi lebih
baik. Berharap demikian karena memang logikanya demikian harusnya. Tapi
nyatanya tidak.
Konyol.
Ketika ku mengira berada di
lingkungan terbaik, bersama dengan orang-orang terpilih, dibina, diasramakan akan
membuat hidupku lebih baik. Berharap demikian karena memang logikanya demikian
harusnya. Tapi nyatanya tidak.
Konyol
Ketika ku mengira, berkenalan
dengan orang-orang hebat, dimentori oleh orang-orang luar biasa akan membuat
hidupku lebih baik. Logikanya demikian, tapi nyatanya tidak.
Konyol.
ketika ku mengira menemui seorang
psikolog untuk belajar banyak hal, menganalisa kekurangan diri sehingga ku
berharap dengannya hidupku lebih baik. Tapi nyatanya tidak, meski logikanya
harusnya demikian.
Konyol.
ketika kita mengira sebuah
organisasi ataupun forum akan membuatku pandai berbicara, pandai bertutur kata
dan membuat diriku lebih baik. logikanya demian, tapi nyatanya tidak.
Konyol
Ketika ku mengenal seorang
penulis, berharap bisa belajar banyak darinya tentang menulis sehingga aku bisa
menulis dengan nyaman dan lancar, tak tersendat-sendat seperti sekarang. Logikanya
demikian, tapi nyatanya tidak.
Konyol memang, ketika benih-benih
itu muncul, benih berharap ada suatu keadaan yang mampu membuat diriku berubah.
Konyol memang, logika berbicara
ketika bertemu orang terbaik, tempat terbaik, pendidikan terbaik, maka diriku
akan jauh lebih baik. Tapi nyatanya tidak, meski logikanya demikan.
Berharap ada pahlawan datang dan
menarikmu dari lubang besar hitam adalah hal yang melelahkan. Dan bahkan
pahlawan itu tidak benar-benar ada. Berharap akan ada markas tercanggih untuk
belajar dan mencari pengalaman, tapi markas tersebut tidak merubahmu jadi ahli
tempur pembela kebenaran. Berharap ketika satu tim dengan orang-orang terbaik,
maka akan bisa belajar dari banyak hal.
Tidak….
Pahlawan itu tidak akan pernah
datang, dia tidak tiba-tiba turun dari langit kemudian mengulurkan tangan. Dia
tidak berwujud manusia serba bisa dengan kemampuan yang kau dambakan. Sehingga kau
berharap mendapat bimbingan langsung dari pahlawan yang kau impikan.
Pahlawan yang benar-benar bisa
menolongmu adalah satu. Ia adalah dirimu sendiri. Tinggal kau mau
membangunkannya atau tidak, atau berpikir untuk menunggu lagi kedatangan orang
superhero dalam kehidupanmu? Berharap ada seseorang yang memberikan gelang yang
bisa berubah jadi manusia lebih kuat, tangguh, brilian dan pembasmi kejahatan
macam power rangers?
Pahlawan yang bisa mengubahmu Cuma
satu.
Dirimu sendiri, diriku sendiri.
Jadi berhentilah untuk berharap
Berharap jika aku bertemu dengan…..
maka kehidupanku akan lebih baik.
Berharap jika aku berada di …..
maka kehidupanku akan lebih teratur
Berhentilah berharap pada mereka,
pada keadaan.
Berharaplah pada Allah dan dirimu
Perubahan itu berasal dari hati,
dan mintalah hati kepada Pemilik Hati jika aku tidak punya.
Berhenti bergantung pada orang.