Jumat, 23 September 2016

Apa Aku Harus Mendaftar?


22 September 2016

                Sekelompok siswa itu tengah duduk-duduk di lapangan sambil mengatur nafas. Beberapa butir peluh terlihat menetes dari kening para siswa. Mereka terengah-engah setelah berlari sekuat tenaga memutari lapangan sepakbola sebanyak tiga kali pada jam olahraga.

Bahkan Rehan dan kawannya yang bernama Reza tengah menggelepar di atas rumput hijau, ketika kloter yang lain tengah bersiap di garis start.

“Sialan, larinya Indra kencang sekali. Dan lihat di sana, dia sama sekali tidak tampak kelelahan seperti kita berdua.” Gumam Rehan kepada teman sebelahnya yang ikut terkapar.

“Hahaha, iya. Nafasku serasa hampir minta cuti dari tenggorokan.”

“Za,”
“Kenapa?”
“Kau tadi sudah lihat kan betapa kencangnya lari si Indra itu?”
“Iya, terus?”

“Bulan depan akan ada turnamen lari tingkat kabupaten. Dan aku tahu Indra sudah mendaftarkan diri. Menurutmu apa ada kemungkinan aku bisa mengalahkannya? Ataukah lebih baik aku tidak ikut mendaftar saja karena sudah ada dia?”

“Kau mengalahkan Indra dalam hal lari? Kemungkinannya sangat kecil.”

Rehan masih memandang langit dari tempat dia berbaring. Mau bagaimanapun juga, apa yang diucapkan kawannya Reza memang benar.

“Tapi aku tahu satu hal…” Reza berdiri sambil mengelap keringat dengan handuknya. Handuk yang sekarang begitu basah oleh keringat. Di tangan kirinya ia menggegam sebotol minuman.

“Tahu apa?”

“Tapi jika kau tidak mendaftar, kemungkinan itu tak kan pernah ada.” Reza berlari setelah melempar handuk basahnya tepat di wajah Rehan.

“Awas kau, jangan lari!” Rehan beranjak dan langsung mengejar kawannya yang berlari menghindarinya. Rehan berlari dengan tertawa.


0 komentar:

Posting Komentar