Matahari tengah menggantung gagah tepat di
atas ubun-ubun kepala. Perempuan itu berjalan menuju tempat parkiran jurusan
sebelah mushola. Ia menghampiri motor matik-nya untuk bersegera pulang ke
kosan.
“Eh, Na. buru-buru amat?”
“Eh kamu, Lin. Darimana saja
kau? Kok belepotan gitu?”
“Ah biasa ini mah, dari ngelab.”
“Skripsi pasti ya?”
Linda hanya meringis sambil
menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.
“Eh, Na. Skripsi sudah sampai
mana?”
Nana hanya terdiam. Memasukkan
kunci ke colokan motor matiknya. Ia memakai helm dengan kepala tertunduk.
Senyap. Meskipun suasana parkiran begitu ramai setelah jam kuliah usai, tapi
begitu senyap antara kedua perempuan itu.
Nana memacu motornya dengan
pelan.
“Sampai mana skripsku? Sampai
lupa.”
0 komentar:
Posting Komentar